Kepada Bumi Tempatnya Berpijak.
Kau adalah ruang dimana semua berpijak. Kau adalah tempat dimana semua bertopang. Termasuk aku, termasuk daratan, termasuk perairan, termasuk samudera, pegunungan, semuanya. Kau berkata bahwa aku adalah samudera, aku adalah lautan, aku adalah indah nan misteri halnya samudera dan lautan. Kau berkata bahwa “lautan itu cantik, banyak hal indah di dalamnya, tapi juga menyimpan banyak misteri yang belum ditemukan, ada yang indah, juga sebaliknya.” Kau berkata bahwa aku adalah air yang mengalir mengikuti arus. Kau berkata lautan adalah tempat bagi berbagai kehidupan. Lantas kau adalah tempat hidup untuk laut itu sendiri. Kau adalah bumi tempat lautan bertopang. Kau adalah bumi bagi samudera yang terhampar luas.
Kau juga berkata bahwa aku adalah langit. Kau berkata aku adalah langit dan lautan luas yang bebas. Kau berkata bahwa aku bawa ketenangan dalam setiap hembusan dan aliran. Walau aliran air tak selalu tenang, kadang beriak, kadang berarus kencang, walau hembusan angin tak selalu mesra, tak selalu sepoi-sepoi, kadang bisa membawa badai yang juga bawa kekhawatiran. Kau berkata bahwa cintaku adalah biru, sebiru lautan dan langit, yang semuanya dihembuskan dan dialirkan tulus tanpa berharap apapun kembali sedikit pun.
Kau adalah bumi tempat kita semua berpijak, bumi yang asri, bumi yang aman, bumi yang nyaman, bumi yang manis. Kau juga sama halnya dengan aku — kita sama. Sama-sama turut andil dalam menyimpan misteri di lautanmu. Sama-sama turut andil dalam menyimpan misteri di inti bumimu. Yang nyata-nyatanya kita memanglah ketidaksempurnaan dimana hal baik selalu diikuti dengan hal buruk. Yang nyata-nyatanya kita adalah fakta selalu diikuti dengan misteri.
Namun kau tetaplah kau, kau adalah cinta yang menggebu-gebu. Kau adalah kobaran api — kobaran cinta yang menyulut-nyulut. Dan aku adalah laut yang melahap segala kobar, melahap apimu yang menggebu-gebu untuk ku jadikan kehangatan pada sisi yang tak terjamah meski olehku sendiri. Kau adalah kebaikan yang selalu ku aamiin-i. Kau adalah rangkaian baik yang selalu apik. Kau adalah bumi dimana aku tak perlu jadi megah, kau adalah tempat dimana aku berhenti mengejar sempurna karena kau cukup buat aku merasa sempura, kau adalah rumah dimana aku merasa cukup untuk hidup saja dan berdampingan bersamaku. Dan aku adalah laut yang siap membanjirimu dengan kasih, aku adalah ombak-ombak yang menghampirimu dengan sayang, aku adalah samudera yang siap menumpahkan seluruh cintaku dari dasar sana karena sang bumi sangat layak untuk mendapatkannya.